Kondominium, Apartemen dan Rumah Susun. Ketiga hal itu terdengar serupa, meski faktanya berbeda.
Belakangan ini, hunian vertikal atau hunian bertingkat seperti apartemen semakin banyak bermunculan di Indonesia.
Konsep hunian bertingkat tersebut, dianggap lebih praktis dan efisien di kota besar yang memiliki jumlah penduduk tinggi namun lahan sangat terbatas.
Jika Anda tertarik tinggal di hunian vertikal daripada rumah tapak, Anda perlu menentukan jenis hunian mana yang cocok.
Ada beberapa jenis hunian vertikal yang bisa Anda pilih, mulai dari rumah susun, apartemen dan kondominium.
Berikut adalah penjelasan lengkap untuk membantu Anda memahami perbedaan tipe hunian tersebut:
Bedanya Apartemen dan Kondominium
Sekilas, tampaknya tidak ada perbedaan dari apartemen dan kondominium kecuali penggunaan istilah.
Namun menurut pegiat properti Indonesia, ada sedikit perbedaan dari dua hal tersebut.
Istilah apartemen berasal dari Amerika Serikat yang merujuk pada satuan hunian yang menempati bagian tertentu dari sebuah gedung.
Secara definisi, apartemen merupakan jenis tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan.
Satu gedung apartemen dapat memiliki puluhan atau ratusan unit apartemen.
Di Britania Raya dan negara-negara persemakmuran misalnya, apartemen lebih dikenal dengan istilah flat.
Sementara itu, kondominium dikenal dalam sistem hukum Italia dan berasal dari kata con yang berarti bersama-sama, dan kata dominium yang memiliki arti pemilikan.
Secara definisi, kondominium merupakan bentuk hak guna perumahan di mana bagian tertentu real estate dimiliki secara pribadi, seperti kamar apartemen.
Sementara itu, penggunaan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pendingin, elevator dan eksterior berada di bawah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi serta dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian.
Jadi, pemakaian istilah kondominium lebih merujuk pada hak guna bangunan, sementara istilah apartemen lebih menekankan pada fisik bangunan.
Bentuk Kepemilikan
Di kalangan pegiat properti Indonesia, pembedaan tersebut dikaitkan dengan bentuk kepemilikannya.
Istilah apartemen digunakan untuk menunjukkan hunian vertikal yang disewakan, sedangkan kondominium adalah apartemen yang dimiliki masing-masing penghuni.
Pemilik kondominium tidak memiliki tanah, atap atau jalan sendiri.
Meski demikian, mereka berhak melakukan apapun terhadap unit yang dimiliki.
Ia juga bisa menjual atau menyewakan unitnya kepada pihak lain.
Alhasil, kondominium dan apartemen memiliki pangsa pasar yang berbeda.
Pelaku industri properti di Indonesia menjelaskan bahwa kondominium dapat menjadi alternatif investasi karena dapat dijual atau disewakan.
Sementara itu, apartemen cenderung merujuk pada hunian tempat tinggal yang menjulang ke atas (high-rise).
Meski demikian, pada perkembangannya, kini apartemen pun sudah banyak yang memiliki status kepemilikan hingga terkadang perbedaan antara kondominium dan apartemen tidak begitu besar.
Selain itu, ada juga istilah apartemen servis dan apartemen sewa.
Apartemen servis adalah apartemen yang disewakan lengkap dengan layanan harian, sementara apartemen sewa adalah apartemen yang disewakan tanpa layanan harian atau daily service.
Pengertian Rumah Susun
Meskipun banyak istilah yang digunakan untuk menyebut hunian bertingkat, dalam peraturan perundang-undangan Indonesia hanya satu istilah yang dikenal, yaitu rumah susun.
Ini bisa ditemukan dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Berdasarkan undang-undang tersebut, rumah susun didefinisikan sebagai bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal, dan…
Merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
Faktor utama yang membedakan rumah susun dari apartemen dan kondominium adalah fasilitas yang ditawarkan.
Umumnya, rumah susun dilengkapi dengan prasarana dasar, seperti jaringan jalan, drainase, sanitasi, air bersih dan tempat sampah.
Utilitas umum atau kelengkapan penunjang pada lingkungan rumah susun antara lain adalah jaringan listrik, jaringan telepon dan jaringan gas.
Sementara, pada apartemen dan kondominium, tersedia fasilitas yang lebih lengkap mulai dari parkir luas, kolam renang dan sarana kebugaran
Komentar